Budaya  

Wagub Sumbar Ingin Silat Tradisi Diajarkan di Sekolah, Ini Kata Kader Tapak Suci

PADANG – Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Vasko Ruseimy menegaskan pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal, khususnya dalam sistem pendidikan di Sumbar. Salah satu langkah yang sudah diterapkan adalah kewajiban ekstrakurikuler Silek Tradisi di seluruh Sekolah Menengah Atas (SMA).

Hal itu disampaikan Vasko dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sumbar Tahun 2026, Kamis (17/4/2025) lalu.

“Sedikit tentang Budaya, memang ada hal-hal yang perlu kita perkuat lagi, kita tidak akan lupa mengenai Budaya kita. Pertama, itu sudah kita tes dahulu di Dinas Pendidikan untuk mewajibkan ekstrakurikuler Silek Tradisi yang hampir mengalami penurunan, saya tidak mau sampai punah,” tegas Vasko.

Upaya ini diharapkan mampu melestarikan seni bela diri tradisional Minangkabau yang sarat nilai filosofi di tengah perkembangan zaman.

“Silek Tradisi merupakan seni bela diri tradisional khas Minangkabau yang sarat dengan nilai-nilai filosofis,” pungkasnya.

Menanggapi keinginan dari Wakil Gubernur Sumbar itu, Nova Indra, salah seorang pegiat silat menyatakan kesetujuannya. Menurut anggota perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) dengan tingkatan Kader Utama itu, ide dari Wagub Sumbar tersebut perlu segera direalisasikan.

“Jangan cuma jadi wacana, ini perlu disikapi secara cepat dan tepat. Kita memang khawatir, budaya lokal yang sangat kaya dengan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut, saat ini sudah tidak lagi diminati oleh generasi muda.

Cover buku Membangun Kecerdasan Spiritual; Implementasi Filosofis Beladiri Minangkabau karya Nova Indra. (Dok. Pribadi)

“Sebentar lagi, kalau tidak ada upaya yang pasti dan terukur, maka tradisi kebanggaan Ranah Minang itu akan menjadi kenangan. Kita bisa lihat di daerah-daerah, sasaran silat sudah sulit menemukannya. Dan minat generasi muda terhadap silat, nyaris hilang,” sebut penulis buku berjudul ‘Membangun Kecerdasan Spiritual; Implementasi Filosofis Beladiri Minangkabau’ dan ‘Materi dan Kurikulum Pencak Silat Tingkat Dasar’ itu.

Baca Juga:  Warga Diminta Waspada Penipuan Berkedok Media KPK

Sebagai langkah konkret, pria yang juga Direktur lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati yang berpusat di Kota Malang itu mengatakan, para pemangku kepentingan bila ingin mengimplementasikan ide dari Vasko, perlu mengajak para tokoh silat tradisi untuk mendiskusikannya.

“Perlu duduk semeja dengan para tuo silek yang ada. Banyak tokoh yang bisa diajak mendiskusikan realisasi rencana baik tersebut,” pungkas Nova. (*)